Baku Tembak TNI dan TPNPB-OPM West Papua Army di Intan Jaya: Korban Gugur, Peringatan terhadap Blok Wabu

Poto : Yosua Maiseni dengan Pasukan TPNPB OPM Kodap 8 Intan Jaya Papua Tengah.

Intan Jaya, Kabargunung.com – Laporan kini pada, 27 Februari 2025, terjadi baku tembak antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) West Papua Army di Bilogai, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah. Insiden ini berlangsung dari pukul 09:23 hingga 11:00 Waktu Papua dan mengakibatkan korban jiwa di kedua belah pihak. BeritaTerima melalui Whatsapp Yosua Maiseni, 27/02/2025.

Dari pihak TPNPB-OPM West Papua Army, dua anggota dilaporkan gugur, yaitu Goliat Sani dan Berto Yagani, yang meninggal pada pukul 15:20 Waktu Papua di Mamba, Intan Jaya. Sementara itu, satu anggota TNI diduga tewas dalam pertempuran tersebut.

Kaitan dengan Blok Wabu Komandan Operasi Umum Kodap 8 Intan Jaya, Yosua Maiseni, menegaskan bahwa aksi TPNPB-OPM di wilayah ini merupakan bentuk penolakan terhadap eksploitasi Blok Wabu, kawasan yang dikenal memiliki cadangan emas besar.

Rencana penambangan Blok Wabu telah memicu penolakan dari masyarakat adat, mahasiswa, serta kelompok pro-kemerdekaan Papua, yang khawatir bahwa eksploitasi tambang ini akan merusak lingkungan dan mengganggu kehidupan sosial masyarakat setempat.

Peringatan terhadap Oknum yang Terlibat, TPNPB-OPM menuduh bahwa ada sejumlah pihak yang tetap berupaya membuka akses pertambangan di Blok Wabu meskipun mendapat penolakan luas. Beberapa tokoh lokal yang disebut dalam kontroversi ini antara lain:

1. Meki Nawipa – Gubernur Papua Tengah
2. Apolos Bagau – Mantan Penjabat Bupati Intan Jaya
3. Nato Tabuni
4. Musa Kobogau – Kepala Suku
5. Bernat Kobogau – Anggota Kepala Suku

Menurut Yosua Maiseni bahwa perna mengeluarkan pernyataan Pemerintah Daerah Pada Januari 2024, Apolos Bagau menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi Papua Tengah dan Pemerintah Kabupaten Intan Jaya tidak pernah mengeluarkan rekomendasi untuk eksploitasi Blok Wabu. Ia menegaskan bahwa aspirasi masyarakat yang menolak tambang akan diteruskan ke pemerintah pusat, khususnya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Namun, menurut Yosua Maiseni, ada kelompok tertentu yang tetap berupaya membuka akses pertambangan secara diam-diam. Oleh karena itu, TPNPB-OPM memberikan peringatan keras kepada pihak-pihak yang terlibat agar tidak melanjutkan proyek tersebut. Pungkasnya

Redaksi : VULL

Post Views : 2763 views