banner kabargunung

Kelulusan Jadi Momentum Perlawanan, Siswa-Siswi SMA Negeri 2 Dogiyai Papua Tengah Pawai dengan Bintang Kejora

kabargun | 1083 views

May 9, 2025

img_1746823747 (1)

Poto :, Siswa-Siswi SMA Negeri 2 Dogiyai Papua Tengah


Dogiyai, Papua Tengah Kabargunung.Com— Suasana kelulusan di SMA Negeri 2 Dogiyai berubah menjadi momen penuh semangat nasionalisme Papua. Para siswa yang baru saja dinyatakan lulus menggelar pawai kelulusan dengan membawa Bendera Bintang Kejora sebagai simbol kebangkitan dan perlawanan generasi muda West Papua.


Aksi ini berlangsung damai dan penuh semangat. Para siswa mengenakan pakaian adat, memegang bendera Bintang Kejora, dan berjalan keliling kampung diiringi sorakan dan lagu-lagu perjuangan. Bagi mereka, kelulusan bukan sekadar tanda berakhirnya masa sekolah, tetapi juga awal dari tanggung jawab sebagai generasi penerus perjuangan rakyat Papua.


“Ini bukan hanya tentang lulus sekolah, tapi tentang membuktikan bahwa kami, anak muda Papua, sadar akan identitas dan sejarah kami,” ujar salah satu siswa peserta pawai.


Pawai ini menjadi bentuk ekspresi politik yang kuat dari generasi muda di tengah tekanan negara dan berbagai bentuk kekerasan terhadap rakyat Papua. Aksi para siswa ini menunjukkan bahwa semangat perjuangan tidak padam, bahkan terus tumbuh dalam hati anak-anak muda yang baru saja menuntaskan pendidikan menengahnya.


Menanggapi aksi tersebut, West Papua Army menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada para siswa-siswi SMA Negeri 2 Dogiyai serta seluruh pemuda di wilayah Meepago—termasuk Dogiyai, Deiyai, dan Paniai. Dalam pernyataan resminya, pemimpin tertinggi West Papua Army, Demianus Magai Yogi, menegaskan bahwa semangat kelulusan ini mencerminkan radikalisasi kesadaran generasi muda untuk terus memperjuangkan pembebasan tanah air mereka dari penderitaan, penindasan, dan genosida yang dilakukan oleh negara Indonesia.


“Generasi muda adalah tulang punggung revolusi. Kami bangga melihat mereka tidak hanya lulus secara akademik, tetapi juga menunjukkan keberanian politik dan semangat pembebasan yang tak tergoyahkan,” ujar Demianus.



Lebih lanjut, Demianus Magai Yogi menegaskan bahwa:

“Seribu orang dibunuh oleh kolonial Indonesia, tapi seribu generasi muda tetap bangkit merebut kedaulatan kemerdekaan West Papua.”

Ia juga menolak klaim bahwa sistem pendidikan Indonesia mampu mengindonesiakan generasi muda Papua:

“Negara Indonesia tidak mungkin bisa mengindonesiakan kami lewat pendidikan. Justru generasi muda Papua lebih memahami penderitaan rakyatnya sendiri daripada narasi yang diajarkan oleh negara penjajah.”


Aksi pawai kelulusan ini menjadi bukti bahwa semangat pembebasan hidup dan tumbuh di dalam dada anak-anak muda Papua. Di tengah berbagai bentuk represi dan kejahatan negara, mereka tetap berdiri tegak menyuarakan kebebasan, martabat, dan harga diri bangsanya.


Redaksi : Vull

Post Views : 1083 views

Posted in , ,

Berita Lainnya

Baca Juga

Pos Populer

3984931246225911134

Pengunjung