banner kabargunung

Kronologis Serangan Brutal TNI di Tengah Warga Sipil: Kampung-Kampung dan Diserbu, Markas Daniel Kogoya Dikepung di Sugapa Lama, Intan Jaya, Papua Tengah

kabargun | 733 views

May 15, 2025

IMG-20250515-WA0160

Poto : Tewas Pasukan Daniel Kogoya dan Undius Kogoya di Sugapa lama

Intan Jaya, Kabargunung.com — Kontak senjata kembali pecah antara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) dan militer Indonesia di Sugapa Lama, Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, pada Selasa dini hari, 13 Mei 2025.

Peristiwa ini bermula saat militer Indonesia mengepung markas Daniel Kogoya, salah satu komandan TPNPB-OPM. Menurut laporan lapangan, pasukan TNI terlebih dahulu mengambil posisi strategis tanpa terdeteksi, sehingga pasukan TPNPB OPM tidak siap menghadapi serangan mendadak tersebut.

Sekitar pukul 04:25 WIT, terjadi baku tembak hebat yang menyebabkan tiga anggota TPNPB-OPM —Gus Kogoya, Notopinus Lawiya, dan Kanis Kogoya—gugur di tempat. Dua lainnya mengalami luka serius akibat ranjau yang diduga dipasang pada jasad korban. Hingga kini, berdasarkan laporan Kendison Murib yang menghubungi pasukan Daniel Kogoya, jumlah total anggota TPNPB-OPM yang terkena tembakan diperkirakan mencapai 9 orang Anggota TPNPB OPM.

Kampung Diserbu Saat Warga Tidur

Satu jam sebelum kontak senjata, sekitar pukul 04 : 40 WIT, TNI melancarkan operasi militer berskala besar di lima kampung sekaligus: Titigi, Ndugusiga, Jaindapa, Sugapa Lama, dan Zanamba. Aparat diduga masuk ke kampung-kampung tersebut saat warga masih tertidur lelap.

Akibat penyerbuan itu, sejumlah warga sipil menjadi korban. Ibu Junite Zanambani dan anaknya, Minus Yegeseni, tertembak dan mengalami luka serius. Nopen Wandagau dan dua warga lainnya juga dilaporkan tertembak di lokasi berbeda sampai saat ini belum temukan, situasai masih tegang oleh TNI.

Penghilangan Warga Sipil Belum di Temukan Situasi Masih Tegang.

Dalam insiden terpisah yang menggemparkan, tiga warga sipil yaitu- Elisa Wandagau (Gembala Pemimpin Gereja), Ruben Wandagau (Kepala Desa Hitadipa), dan Mono Tapamina (seorang nenek)—dilaporkan diculik, dieksekusi, lalu jasad mereka dikremasi di Hitadipa. Enam warga lainnya berhasil melarikan diri dari Pos Militer Indonesia Bilapa setelah mengetahui rencana eksekusi yang diduga diperintahkan oleh komandan pos.

Warga Sipil Intan Jaya Papua Tengah Mengungsi, Banyak yang Hilang

Serangan militer ini memicu kepanikan massal. Warga sipil dari kampung Hitadipa dan Sugapa terpaksa mengungsi ke hutan-hutan demi menyelamatkan diri. Laporan menyebutkan 7 warga sipil tertembak, sebagian luka parah, dan sejumlah lainnya hingga kini masih belum diketahui keberadaannya.

Fokus Serangan: Basis Markas Daniel Kogoya

Sugapa Lama diduga menjadi target utama operasi militer Indonesia karena diyakini sebagai markas komando Daniel Kogoya. Pengepungan di wilayah ini memicu pertempuran sengit antara TNI dan TPNPB-OPM.

Pihak TPNPB-OPM mengonfirmasi bahwa 5 anggota dari pasukan Daniel Kogoya tertembak, sedangkan 4 lainnya dari pasukan Undius Kogoya juga menjadi korban. Total 9 pejuang terkena tembakan dalam operasi tersebut.

Desakan Penghentian Operasi Militer Indonesia

Berbagai organisasi Hak Asasi Manusia (HAM) atau pihak kemanusiaan perlu mengecam keras tindakan brutal aparat Indonesia dan mendesak agar operasi militer Indonesia segera dihentikan demi keselamatan warga sipil dalam konflik di Intan Jaya Papua Tengah.

“Kampung bukan medan perang. Warga sipil harus dilindungi, bukan dijadikan korban dalam konflik bersenjata,” investigasi pihak Aktivis HAM Papua yang turut memantau situasi.

Hingga laporan ini disampaikan, situasi di Intan Jaya masih sangat mencekam. Suara tembakan masih terdengar di beberapa titik Kampung, sementara masih belum akses komunikasi ke wilayah terdampak masih terputus. Warga belum berani kembali ke rumah dan terus mencari perlindungan di tempat-tempat yang dianggap aman.


Redaksi: Vull

Post Views : 733 views

Berita Lainnya

Baca Juga

Pos Populer

3984931246225911134

Pengunjung