Tentara Nasional Indonesia (TNI) Non-Organik Masuk Kampung Jalae, Tempati Halaman Gereja Katolik St. Fransiskus dan SD YPPK Jalae Kabupaten Intan Jaya Papua Tengah.

Poto : TNI Non Organik di halaman Gereja Katolik, 11/09/2025.

Intan Jaya, Kabargunung.com – Komandan Operasi Umum Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), West Papua Army Kodap VIII Intan Jaya, Yosua Maiseni, melaporkan bahwa pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) non-organik telah memasuki Kampung Jalae, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, pada Kamis dini hari, 11 September 2025, sekitar pukul 04.35 WIT.

Dalam laporannya, Maiseni menyebutkan bahwa pasukan TNI menduduki dua lokasi penting milik masyarakat sipil, yaitu halaman Gereja Katolik St. Fransiskus Jalae dan halaman Sekolah Dasar YPPK Jalae.

“Rencana mereka adalah membangun pos militer di wilayah Sujagae,” ungkap Yosua Maiseni dalam pernyataan tertulis yang diterima redaksi Kabargunung.com.

Maiseni juga menambahkan bahwa pasukan TNI sempat mengambil gambar atau merekam situasi di sekitar halaman gereja dan sekolah saat mulai menguasai area tersebut.

Hingga berita ini diturunkan, wartawan Kabargunung.com masih berada di lapangan untuk mengumpulkan keterangan resmi dari warga dan tokoh-tokoh lokal terkait kehadiran pasukan TNI serta kondisi terkini di Kampung Jalae. Belum ada pernyataan resmi dari pihak TNI maupun pemerintah daerah mengenai alasan pendirian pos militer di fasilitas umum tersebut.

Kehadiran TNI non-organik di kampung tersebut dilaporkan telah menimbulkan trauma dan ketakutan di kalangan masyarakat adat, mengingat situasi konflik bersenjata yang berkepanjangan di wilayah Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah.

Yosua Maiseni menyatakan bahwa laporan kejadian ini telah disampaikan kepada pimpinan United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) untuk mendorong perhatian internasional terhadap situasi di lapangan. ULMWP sebelumnya telah menyuarakan keprihatinan mendalam atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia serta dampak psikologis terhadap warga sipil—khususnya anak-anak dan umat beragama—yang terdampak langsung oleh kehadiran militer di sekitar tempat ibadah dan pendidikan.

Redaksi: Vull
Sumber : TPNPB-OPM West Papua Army Kodap VIII Intan Jaya Papua Tengah

Post Views : 411 views