banner kabargunung

Solidaritas Mahasiswa Peduli Alam dan Manusia Gelar Aksi Damai Tolak Pengiriman Militer Indonesia ke Paniai Papua Tengah

kabargun | 241 views

Sep 29, 2025

Screenshot_20250929_155050

Poto : Aksi Demo Mahasiswa/i Paniai di Jayapura


Jayapura, Kabargunung.Com – Solidaritas Mahasiswa Peduli Alam dan Manusia Paniai menggelar aksi damai bertajuk “Darurat Militer Indonesia di Paniai” sebagai bentuk penolakan terhadap pengiriman militer ke Kabupaten Paniai, Papua Tengah.

Aksi yang berlangsung dalam bentuk mimbar bebas ini digelar di Jayapura, dengan seruan utama: “Mendesak Pemerintah Daerah, MRP Papua Tengah, serta DPRD/DPRK segera menarik militer non-organik yang sedang beroperasi di Paniai.”

Salah satu peserta aksi, Yulianus Bunai, menegaskan bahwa penempatan militer di berbagai wilayah Tanah Papua, khususnya di Paniai, telah menjadi ancaman serius bagi keselamatan masyarakat.

“Banyak manusia yang dimusnahkan, dan masyarakat pun merasa takut dengan pengiriman militer terus-menerus ke Paniai,” ujarnya.

Ia menyampaikan bahwa kehadiran TNI/Polri yang seharusnya melindungi rakyat justru dianggap berkontribusi pada kerusakan tanah dan kehidupan masyarakat Papua.

“Kami meminta Pemerintah Kabupaten Paniai dan Pemerintah Provinsi Papua Tengah segera menghentikan pengiriman militer Indonesia. Ini hanya akan memperburuk konflik di tengah masyarakat,” tambahnya.

Peserta aksi lainnya, Jerry Yeimo, dalam orasinya menyampaikan bahwa konflik di Tanah Papua telah berlangsung lama, namun dibiarkan oleh negara Indonesia dan pemerintah daerah.

“Mahasiswa harus terus bersuara demi Tanah Papua. Pengiriman militer dan perampasan tanah adat atas nama pembangunan tidak bisa dibenarkan,” tegasnya.

Yeimo juga menyoroti bahwa keberadaan militer di Paniai bukan hanya menimbulkan ketakutan, tetapi juga mengancam ruang hidup masyarakat.

“Tanah Papua adalah milik masyarakat adat, bukan militerisme. Saat ini, Papua sedang berada dalam krisis kemanusiaan akibat konflik bersenjata yang terus menerus terjadi di berbagai wilayah,” katanya.

Ia menegaskan bahwa kondisi ini tidak bisa dilepaskan dari sejarah panjang operasi militer Indonesia di Tanah Papua, yang menurutnya berkaitan erat dengan kepentingan investasi atas sumber daya alam yang melimpah di wilayah tersebut.


Redaksi: Vull

Post Views : 241 views

Posted in

Berita Lainnya

Baca Juga

Tingkatkan Pemeratan Pendidikan, Airin Gagas Banten Cerdas

Liputan6.com, Jakarta – Bakal calon gubernur Banten Airin Rachmi…

ULMWP Ucapkan Selamat kepada Papua Nugini atas 50 Tahun Kemerdekaan dari Australia

Poto : Menase Tabuni ( Presiden Eksklusif…

Umat Katolik Merauke Diteror: Aparat Kepolisian Masuk ke Ruang Ibadah Saat Misa

Poto : Polisi Masuk Gereja Keuskupan Katolik…

KAI Logistik Perkuat Bisnis Pengiriman Kendaraan Bermotor

Liputan6.com, Jakarta KAI Logistik, anak perusahaan PT Kereta…

Pos Populer

3984931246225911134

Pengunjung