banner kabargunung

Mentan Tetap Pantau Kondisi Pertanian Indonesia saat Hadir di G20 Brazil

kabargun | 145 views

Feb 11, 2025

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman saat menghadiri pertemuan internasional G20 di Brazil. (Foto: Istimewa)
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman saat menghadiri pertemuan internasional G20 di Brazil. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman tetap memantau dan mendorong pelaksanaan program Penambahan Areal Tanam (PAT) untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Pemantauan tersebut dilakukan Amran ketika menghadiri pertemuan internasional G20 di Brazil.

Amran menegaskan, perlunya pemaksimalan penggunaan pompa dan optimalisasi lahan (oplah) untuk meningkatkan luas tambah tanam (LTT). Ia mengingatkan bahwa capaian LTT harus diperkuat agar tujuan swasembada pangan dapat tercapai.

“Tolong maksimalkan pompa dan oplah, karena capaian LTT perlu ditingkatkan target hariannya dan mohon fokus tingkatkan LTT,” tegasnya.

Selain itu, Amran juga terus memprioritaskan dua hal penting selama masa kepemimpinannya, yakni memajukan kepentingan pangan Indonesia di forum internasional dan memastikan program pertanian dalam negeri berjalan dengan optimal.

Salah satu program Andalan Kementan yang telah terbukti memberikan dampak signifikan terhadap produktivitas lahan, yakni program pompanisasi. Per 13 September 2024, realisasi luas tanam PAT mencapai 1.338.888 hektare atau 74,90%, dengan kontribusi pompanisasi mencapai 1.048.930 hektare atau 91,99%.

“Saya mengajak seluruh pihak untuk mendukung upaya luar biasa ini, agar Indonesia dapat mencapai swasembada pangan yang lebih kuat dan berkelanjutan,” ujar Amran.

Produksi Beras Meningkat

Kementan pun mencatat bahwa produksi beras nasional terkonfirmasi mengalami kenaikan. Berdasarkan data Kerangka Sampling Area (KSA), di mana proyeksi beras akan bertambah di Bulan Agustus 2,84 juta ton, September 2,87 juta ton, dan Oktober 2,59 juta ton.

Jika dibandingkan dengan angka produksi di bulan yang sama pada tahun sebelumnya, selisihnya cukup signifikan yakni sebesar 356.329 ton di September dan 396.604 ton di Oktober. Selain itu, produksi padi berdasarkan data BPS pada periode Juni dan Juli 2024 mengalami surplus hingga 700 ribu ton.

Post Views : 145 views

Posted in

Berita Lainnya

Baca Juga

Kriminal kemarin, korban perundungan hingga program cegah curanmor

Sejumlah berita kriminal  kanal Metro ANTARA pada…

3 Bocah Jadi Korban Penculikan di Kawasan Gedung Merdeka Bandung

Insiden mengerikan menimpa tiga bocah asal Kabupaten…

Gereja Katolik Salurkan Bantuan untuk Warga Sipil Pengungsi Konflik di Ilaga, Puncak

Poto : Gereja Katolik Keuskupan Katolik bantu…

Pos Populer

3984931246225911134

Pengunjung