Poto : Yulita Jawaban terkena bagian Lagan tangan
Intan Jaya, Kabargunung.Com – Pada hari Selasa, 13 Mei 2025, sekitar pukul 04:40 waktu Papua, pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) diduga melakukan operasi militer berskala besar di sejumlah kampung di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah. Kampung-kampung yang menjadi sasaran serangan tembakan brutal tersebut antara lain: Kampung Titigi, Kampung Ndugusiga, Kampung Jaindapa, Kampung Sugapa Lama, dan Kampung Zanamba.
Menurut laporan masyarakat Intan Jaya setempat, TNI melakukan tembakan membabi buta ke pemukiman warga sipil tanpa peringatan. Akibatnya, beberapa warga sipil mengalami luka tembak dan saat ini sedang dalam penanganan darurat. Berikut daftar korban yang telah teridentifikasi:
Korban Luka Akibat Tembakan:
1. unite Zanambani – luka tembak di lengan (istri dari Emotianus Yegeseni); kini berada di kantor Klasis Hitadipa.
2. Linus Yegeseni (5 tahun) – terkena tembakan di bagian telinga (anak dari Junite dan Emotianus); telah dievakuasi oleh ayahnya ke rumah sakit di Sugapa, ibu kota Intan Jaya.
3. Open Wandagau – luka tembak di tangan; saat ini diamankan di kantor Klasis Hitadipa.
3. Mama bermarga Tapani – mengalami luka dan diamankan di kantor Klasis (identitas lengkap belum diketahui).
Warga yang Dilaporkan Hilang: (1).Ruben Wandagau – Kepala Desa Hitadipa dan (2). Elisa Wandagau – warga Kampung Hitadipa. Seorang pendeta dan seorang gembala dari Kampung Jaindapa (identitas belum diketahui).
Saat ini, masyarakat setempat masih melakukan pencarian terhadap para korban hilang.
Motif Ekonomi di Balik Kekerasan
Serangan ini diduga berkaitan erat dengan proyek pertambangan Blok Wabu — salah satu wilayah dengan potensi emas terbesar di dunia — yang terletak di Intan Jaya. Pemerintah Indonesia melalui pendekatan militeristik dinilai terus memaksakan pembukaan wilayah tambang tersebut, meski mendapat penolakan dari masyarakat adat.
Kekerasan dan operasi militer di kawasan ini ditengarai sebagai strategi untuk mengosongkan wilayah adat demi memberi jalan bagi eksploitasi sumber daya alam oleh perusahaan-perusahaan besar. Pendekatan ini menunjukkan bahwa negara lebih mementingkan kekayaan emas daripada keselamatan dan hak hidup rakyat Papua.
Pernyataan Masyarakat Intan Jaya:
“Kami masyarakat Intan Jaya menolak kekerasan dan pengosongan paksa kampung-kampung kami untuk tambang emas Blok Wabu. Tanah ini milik leluhur kami. Negara jangan paksa masyarakat adat dengan militer. Pertambangan bukan keputusan kami — negara tidak bisa memaksa kami dengan senjata,”
Redaksi : Vull
Post Views : 426 views
Poto : Demostran Siswa-siswi di Yalimo, (17/02/2025)…
Jakarta – Asus kembali menghadirkan lini laptop terbarunya dengan…
Menjelang akan dimulainya masa kampanye pemilihan kepala…
Poto : BIN Diduga di Tembak Oleh…
Poto: 2 Helikopter Milik TNI, 01/04/2024 Intan…