Poto : Polisi Masuk Gereja Keuskupan Katolik Merauke
Merauke, Kabargunung.com – Suasana sakral di Gereja Katedral Katolik Keuskupan Merauke berubah menjadi mencekam, Minggu pagi (15 Juni 2025), ketika puluhan aparat kepolisian bersenjata lengkap memasuki ruang ibadah saat Misa pukul 09.00 WIT berlangsung.
Kehadiran aparat bersenjata ini mengejutkan umat Katolik yang tengah beribadah. Tanpa pemberitahuan atau penjelasan resmi, polisi masuk dengan pakaian dinas lengkap, menciptakan ketegangan dan rasa takut di antara jemaat. Sumber menyebut bahwa aparat masuk atas “izin Uskup Agung Merauke”, namun tidak dijelaskan motif atau urgensinya.
“Kami semua kaget, suasana doa berubah jadi penuh waswas. Mereka (polisi) masuk begitu saja dengan senjata. Ini rumah Tuhan, bukan markas militer,” ujar salah satu umat yang hadir.
Pihak kepolisian berdalih bahwa kehadiran mereka telah mendapatkan restu dari Keuskupan Agung Merauke. Namun hal ini justru menimbulkan pertanyaan besar terkait kemungkinan adanya intervensi politik dan ekonomi terhadap institusi gereja.
Aktivis gereja dan masyarakat adat menilai kehadiran polisi bukan sekadar pengamanan, tetapi bagian dari upaya militerisasi ruang-ruang suci untuk membungkam suara-suara kritis terhadap Proyek Strategis Nasional (PSN) yang selama ini ditolak oleh komunitas adat.
“Ini bukan sekadar pelanggaran sakralitas tempat ibadah. Ini bentuk penaklukan simbolik atas gereja yang selama ini menjadi tempat rakyat menyuarakan penderitaan dan keadilan,” tulis Komite Kita MAI Papua dalam siaran persnya.
Lebih jauh, aksi ini dipandang sebagai teror psikologis terhadap umat, yang tidak hanya ingin berdoa, tetapi juga mempertahankan nilai-nilai spiritual dan tanah adat mereka dari dominasi proyek ekonomi-politik yang eksploitatif. Para tokoh lokal menilai aparat hadir untuk melindungi kepentingan elite gereja yang telah berpihak pada investasi, bukan pada umat.
“Polisi masuk gereja untuk menjaga Uskup yang hari ini lebih berpihak pada akumulasi modal daripada umat. Ini bukti nyata kekuatan kapital sudah masuk altar,” ungkap seorang aktivis gereja.
Tindakan aparat tersebut dianggap melanggar hak asasi manusia, khususnya hak atas kebebasan beragama dan bebas dari rasa takut saat beribadah.
Redaksi : Vull
Reporter : Komite Kota MAI Papua.
Post Views : 323 views
Poto : Pesawat Hercules Milik TNI di…
Poto : Front Pembebasan Perempuan Papua bersama…
Poto : Papua Berdarah Paniai, Kabargunung.com —…
Poto : Yosua Maiseni bersama Pasukan TPNPB…
Foto west papua Army wpa (ist) Rim,…