banner kabargunung

Ikatan Pelajar Mahasiswa Moni (IPMM) Wilayah Bandung Minta Pemimpin Negara Presiden Prabowo Tarik Pasukan dari Intan Jaya, Papua Tengah

kabargun | 197 views

Mar 10, 2025

images (13)

Poto : IPMM Intan Jaya, 10/03/2025

Bandung, Kabargunung. Com- Pada 10 Maret 2025 – Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Moni (IPMM) se-Jawa dan Bali, Koordinator Wilayah (Korwil) Bandung, mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk segera menarik pasukan militer dari Intan Jaya, Papua Tengah, serta dari seluruh wilayah Papua. Desakan ini muncul seiring meningkatnya kekerasan, pelanggaran hak asasi manusia (HAM), dan konflik bersenjata di Intan Jaya, yang dinilai semakin menyengsarakan masyarakat sipil.

Ketua IPMM se-Jawa dan Bali Korwil Bandung, Serpi Kobogau, menyampaikan pernyataan sikap ini melalui keterangan tertulis yang diterima Whatsapp Kabargunung.Com, Senin, 10/03/2025

“Kami meminta Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, untuk segera menarik seluruh pasukan militer dari Intan Jaya dan dari Tanah Papua umumnya.”

Meningkatnya Kekerasan dan Pelanggaran HAM, Dalam pernyataan tersebut, IPMM menyoroti berbagai insiden kekerasan yang terus terjadi di Intan Jaya. Salah satunya adalah peristiwa 27 Februari 2025, saat terjadi baku tembak antara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) dan TNI di Kampung Mamba, Distrik Sugapa. Dalam kejadian itu, seorang warga sipil bernama Goliut Sani, yang tengah bermain sepak bola, ditembak aparat dan meninggal dunia. Jenazahnya kemudian dibawa ke RSUD Yokatapa Sugapa sebelum diserahkan kepada keluarga.

Selain itu, pada 4 Maret 2025, seorang tukang ojek bernama Aguni Sondegau mengalami penyiksaan setelah ditangkap tanpa alasan oleh aparat keamanan. Ia pulang dengan luka-luka berat setelah menjalani interogasi.

“Kami meminta Pemerintah Provinsi Papua Tengah dan Pemerintah Kabupaten Intan Jaya untuk membantu mengungkap kasus pembunuhan dan penyiksaan terhadap Goliut Sani dan Aguni Sondegau, serta korban lainnya,” ujar Kobogau.

Ikatan Pelajar Mahasiswa Moni (IPMM), juga menyoroti dampak negatif dari proyek Blok Wabu, wilayah pertambangan emas yang dikelola oleh Mining Industry Indonesia (MIND ID). Mereka menilai bahwa eksploitasi Blok Wabu semakin memperparah situasi keamanan di Intan Jaya, menyebabkan meningkatnya militerisasi dan kekerasan terhadap masyarakat adat.

Menurut Kobogau, sejak 2018 hingga 2025, kasus pembunuhan dan penyiksaan terhadap warga sipil yang diduga dilakukan oleh aparat keamanan terus meningkat, dengan jumlah korban yang tidak terhitung.

Tuntutan Para pelajar dan mahasiswa menegaskan bahwa mereka akan terus mengawasi situasi di Intan Jaya dan memperjuangkan keadilan bagi masyarakatnya. Mereka juga memperingatkan bahwa jika tuntutan ini tidak dipenuhi, IPMM siap melakukan mobilisasi massa dalam jumlah besar untuk menuntut keadilan dari pemerintah Indonesia.

“Kejahatan terhadap kemanusiaan ini tidak boleh dibiarkan dan harus segera dihentikan. Jika tuntutan kami diabaikan, kami akan menggelar aksi besar-besaran untuk memperjuangkan hak masyarakat Intan Jaya,” tutup Kobogau. Pungkasnya

Redaksi :


Editor : VULL

Post Views : 197 views

Berita Lainnya

Baca Juga

Musik Tradisional Indonesia: Warisan Budaya yang Tak Ternilai

Indonesia dikenal sebagai negara dengan keanekaragaman budaya…

TPNPB OPM ANGKATAN DARAT KASAD WEST PAPUA ARMY BERDUKA ATAS MENINGGALNYA HERMAN NAWIPA

Poto : Almarhum Herman Nawipa Dokoge, Paniai…

Nasdem Tak Incar Jabatan Menteri di Kabinet Prabowo, Surya Paloh: Ini Etika Politik

Ketua Umum (Ketum) Partai Nasdem Surya Paloh mengaku tidak…

Tingkatkan Pemeratan Pendidikan, Airin Gagas Banten Cerdas

Liputan6.com, Jakarta – Bakal calon gubernur Banten Airin Rachmi…

Pos Populer

3984931246225911134

Pengunjung