Poto : Pemeriksaan KTP di SMK Negeri 1 Dekai Yahukimo
Yahukimo, Kabargunung.com — Penangkapan warga secara sewenang-wenang dan pemeriksaan identitas yang dilakukan sebagai bagian dari operasi militer di dalam kota kian mengganggu masyarakat sipil di Yahukimo. Pada Selasa malam, 3 November 2025, terjadi penangkapan terhadap seorang warga sipil di area RSUD Dekai. Hingga kini identitas korban belum dapat dipastikan, namun sedang diupayakan untuk dikonfirmasi lebih lanjut. (Terima media, 05/11/2025)
Sementara itu, pada Rabu pagi, 4 November 2025, aparat gabungan kembali melakukan patroli dan pemeriksaan terhadap siswa-siswi di sekolah, tepatnya di SMK Negeri 1 Dekai, Yahukimo. Menurut keterangan aparat Polres Yahukimo dan Kodim 1715, pemeriksaan tersebut dilakukan untuk memastikan keamanan pasca kontak senjata akhir Oktober lalu.
Namun demikian, tindakan aparat ini dinilai tidak relevan dan justru menimbulkan rasa takut, serta mengintimidasi mental siswa maupun masyarakat sipil di Yahukimo.
Warga melaporkan adanya praktik intimidasi berupa pemeriksaan KTP dan identitas lainnya. Mereka yang tidak membawa dokumen identitas kerap dicurigai dan dituduh sebagai bagian dari OPM/TPNPB – West Papua Army. Kondisi tersebut dianggap sangat mengancam keselamatan dan keamanan warga sipil yang bermukim di Yahukimo.
Tindakan teror dan intimidasi yang dilakukan dalam rangka operasi militer pasca kontak tembak pada 30–31 Oktober 2025 ini perlu segera dihentikan. Aparat militer Indonesia tidak boleh bertindak sewenang-wenang, termasuk melakukan penangkapan tanpa dasar atau bukti yang jelas.
Masyarakat mendesak agar penangkapan sewenang-wenang dan teror aparat di sekolah, kebun, maupun pemukiman warga di Yahukimo segera dihentikan.
Redaksi: Vull Member
Post Views : 386 views
Posted in Konfilik TNI POLRI dan WPA, OPM, ULMWP
Poto : Pasukan TNI Padati Kampung Sujagae…
Poto : Bupati Intan Jaya Sebarkan TV…
Poto : Apolos Soloyer Anggota Dewan Adat…