Pimpinan dan Seluruh Pasukan West Papua Army Apresiasi Octovianus Mote, Jhon Anari, Mesak Wanggai, dan Marten Goo, Menyuarakan Penderitaan dan Harapan Rakyat Papua di UNPFII PBB

Poto : Pimpinan WPA bersama Seluruh Pasukan West Papua Army

Totiyo, Kabargunung.com — Seluruh Pasukan Militer Papua Barat di seluruh Tanah Papua, di bawah komando Panglima Tertinggi WPA Damianus Magai Yogi, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Tuan Octovianus Mote, Tuan Jhon Anari, Tuan Mesak Wanggai, dan Tuan Marten Goo, yang telah menyuarakan penderitaan dan harapan rakyat Papua dalam Sidang Forum Bangsa Pribumi United Nations Permanent Forum on Indigenous Issues (UNPFII) di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat.

Dalam kesempatan tersebut, mereka dengan tegas menyampaikan bahwa masyarakat adat Papua telah menjadi korban perampasan tanah, penebangan hutan, dan pertambangan ilegal yang secara sistematis merusak kehidupan rakyat Papua. Lebih lanjut, mereka mengungkapkan bahwa negara penjajah Indonesia tengah mengupayakan genosida terhadap ras Melanesia di West Papua melalui berbagai kebijakan dan operasi militer yang mengancam eksistensi masyarakat adat Papua.

Panglima Tertinggi West Papua Army Tuan Damianus Magai Yogi menegaskan bahwa Tuhan yang baik telah menggerakkan sejumlah tokoh Papua untuk berani menyuarakan suara masyarakat adat yang hidup di bawah ancaman nyata dari negara Indonesia. Ini menjadi tanda bahwa perjuangan rakyat Papua mendapat dukungan moral dan perhatian internasional.

Kami, West Papua Army, yang berjuang di bawah tiga komando besar — TPNPB-OPM, TNPB, dan TRWP — menyatakan komitmen penuh untuk terus melanjutkan perjuangan dengan metode perang gerilya hingga Papua Merdeka.

Meskipun Indonesia terus melakukan pendekatan militer dengan mengirimkan pasukan Indonesia dan membangun batalion-batalion di Tanah Papua, namun West Papua Army akan tetap melawan tanpa menyerah, hingga titik darah penghabisan. Keadilan dan kebenaran berada di pihak rakyat Papua, dan Tuhan sendiri yang akan menjawab perjuangan ini.

Sekalipun negara-negara merdeka maupun negara penjajah Indonesia dapat mengabaikan isu ini, namun ini adalah catatan sejarah yang tidak bisa diabaikan. Perjuangan ini telah tercatat di kantor PBB, menjadi sejarah dunia.

Redaksi
Editor : Vull

Post Views : 299 views