banner kabargunung

Yesus Menghadapi Penderitaan yang Sama Seperti Jemmy Magai Yogi, KASAD West Papua Army – Sorong Samarai

kabargun | 748 views

Apr 18, 2025

download (8)

Poto : Jemmy Magai Yogi, KASAD West Papua Army – Sorong Samarai


Penjara Polda Nabire, Kabargunung.Com — Yesus disalib karena keberanian-Nya menyuarakan kebenaran, membela yang tertindas, dan menantang kekuasaan yang zalim. Ia difitnah, diadili secara tidak adil, dan disiksa hingga mati. Namun, justru melalui penderitaan itu, jalan pembebasan bagi umat manusia terbuka lebar.

Demikian pula Jemmy Magai Yogi, Kepala Staf Angkatan Darat West Papua Army (KASAD WPA) di bawah tiga komando perjuangan—TPNPB-OPM, TPNPB-TRWP, dan TNPB. Dari garis komando Sorong–Samarai, ia menapaki jalan penderitaan yang serupa. Ia tidak tinggal diam dalam menghadapi ketidakadilan. Ia berdiri teguh membela bangsanya. Suaranya menembus kabut kebohongan negara. Tubuhnya menanggung luka, jiwanya menanggung pengorbanan—semua demi tanah air dan rakyat West Papua. Ia bukan kriminal, tetapi dijadikan musuh negara karena keberaniannya mencintai kebenaran dan memperjuangkan keadilan.

Seperti Yesus, Jemmy tidak melawan dengan kebencian, melainkan dengan keyakinan.
Ia memikul salib penjajahan—bukan dengan tunduk, tetapi dengan iman teguh.
Ia percaya bahwa penderitaan hari ini adalah benih kemerdekaan esok.

Ketika penjara menjadi jalan penderitaan, bagi Jemmy Magai Yogi, itu bukan kehinaan, melainkan bagian dari pengorbanan menuju kebebasan. Ia yakin bahwa dari balik jeruji besi Polda Papua Tengah, terang pembebasan akan terus menyala di hati rakyat Papua.

Semangat kita tidak akan padam. Perjuangan kemerdekaan West Papua akan terus berjalan sampai tanah ini benar-benar merdeka.

Dalam suasana kebangkitan dan duka, Gen. Tadius Magai Yogi menyampaikan belasungkawa dan penghormatan kepada seluruh pasukan militer West Papua dan rakyat Papua atas wafatnya Jenderal Mathias Wenda, Panglima Tertinggi TRWP–WPA. Beliau telah berjuang sejak tahun 1970, dari struktur awal TEPENAL–BAPENAL, hingga konsolidasi kekuatan dalam West Papua Army. Kehilangannya adalah luka dalam, namun semangatnya akan terus hidup dalam setiap nadi perjuangan bangsa Papua.

Totiyo. Dari penderitaan lahir kebangkitan. Dari salib lahir kemerdekaan.



Redaksi : VULL

Post Views : 748 views

Posted in , , ,

Berita Lainnya

Baca Juga

Pos Populer

3984931246225911134

Pengunjung