Latihan Militer Tentara Nasional Indonesia (TNI),Tiap Pagi di Pos Mamba, Warga Adat Intan Jaya Alami Trauma

Poto : Latihan Militer Tentara Nasional Indonesia (TNI)

Intan Jaya, Kabargunung.Com – Aktivitas latihan militer yang dilakukan setiap pagi oleh pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Pos Mamba, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, dilaporkan menyebabkan trauma di kalangan masyarakat adat. Pada Senin, 29 September 2025, pukul 08.52 Waktu West Papua, suasana di kawasan Mamba dilaporkan semakin memanas akibat meningkatnya intensitas militer Indonesia.

Warga menyebutkan bahwa kehadiran militer Indonesia yang semakin intens menimbulkan ketegangan, terutama bagi masyarakat adat yang tinggal di sekitar Kampung Mamba. Pendropan pasukan dan logistik secara rutin oleh helikopter TNI pun memperparah rasa cemas warga di wilayah tersebut.

Komandan Operasi Umum TPNPB-OPM West Papua Army Kodap VIII Intan Jaya, Yosua Maiseni, menyatakan bahwa jika kehadiran TNI di wilayah ini bertujuan memperkuat pengamanan kawasan tambang emas Blok Wabu, maka negara harus jujur terhadap rakyat. Menurutnya, militer sedang digunakan untuk memaksa pengosongan wilayah adat demi kepentingan perusahaan tambang emas nasional.

“Kalau TNI memang mau menyerang markas kami, silakan datang langsung ke markas Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), West Papua Army. Jangan jadikan masyarakat adat di sekitar Mamba sebagai tameng atau korban,” tegas Yosua.

Ia juga mengkritik sikap Pemerintah Kabupaten Intan Jaya, Kabupaten Paniai, dan Pemerintah Provinsi Papua Tengah, yang dinilainya terlalu cepat mengizinkan kehadiran militer Indonesia tanpa memikirkan dampak sosial terhadap masyarakat adat.

“Pemerintah daerah seharusnya tidak serta-merta membuka akses militer dan perusahaan tambang ke wilayah adat, khususnya Blok Wabu. Ini tanah leluhur kami,” tambahnya.

Warga berharap pemerintah pusat dan militer Indonesia bertindak bijak dan menghindari tindakan yang dapat memicu konflik horizontal ataupun pengungsian paksa masyarakat adat dari kampung-kampung mereka.

Redaksi: Vull

Post Views : 390 views