banner kabargunung

Warga Sipil Mengungsi di Gunung Dekai Yahukimo Papua Pegunungan Dampak Kontak Bersenjata TPNPB OPM West Papua dan Aparat Gabungan Kolonial TNI–Polri

kabargun | 819 views

Nov 3, 2025

Screenshot_20251102_192329

Warga Sipil Mengungsi di Gunung Dekai Yahukimo Papua Pegunungan

Yahukimo, Kabargunung.com — Konflik bersenjata yang terjadi antara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) West Papua Army dengan militer gabungan kolonial Indonesia dari unsur TNI–Polri, Marinir, Brimob, dan Satgas Damai Cartenz di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, menyebabkan warga sipil melarikan diri ke hutan untuk menyelamatkan diri.

Informasi ini diterima redaksi Kabargunung.com melalui pesan WhatsApp dari masyarakat adat Yahukimo, Sabtu (01/11/2025).

Menurut laporan awal masyarakat, sebanyak 226 warga sipil kini berada di lokasi pengungsian darurat di kawasan hutan Gunung Dekai, dengan rincian: (1). Laki-laki: 123 orang (2). Perempuan: 85 orang (3). Bayi: 10 orang dan (4). Ibu hamil: 4 orang

Data ini masih bersifat sementara karena sebagian warga lainnya belum terdata akibat kondisi keamanan yang belum kondusif.

Masyarakat meminta agar lembaga kemanusiaan segera turun tangan untuk memberikan intervensi dan bantuan darurat bagi para pengungsi yang berada di wilayah konflik tersebut.

Mereka juga mendesak negara kolonial Indonesia membuka jalur damai, melalui perundingan yang dimediasi oleh Melanesian Spearhead Group (MSG), Pacific Islands Forum (PIF), dan African, Caribbean and Pacific (ACP) yang dapat memfasilitasi ULMWP sebagai pihak politik Papua.

Kronologis Kontak Bersenjata, Berdasarkan informasi yang dihimpun, pada Rabu, 29 Oktober 2025 sekitar pukul 08.00 WIT, terjadi insiden penembakan terhadap kendaraan taktis (rantis) dan truk milik Kodim 1715/Yahukimo di kawasan Jembatan dekat Gereja GIDI Ebenhezer, Distrik Dekai, hanya sekitar 500 meter dari Markas Kodim di Jalan Seredala.

Menurut keterangan TNI, tembakan pertama mengenai tiang listrik, sementara tembakan kedua menghantam bagian depan rantis dan tameng penembak, menyebabkan lecet akibat peluru tanpa korban jiwa.

TNI menyebut pelaku penyerangan adalah kelompok bersenjata yang diduga bagian dari TPNPB-OPM West Papua Army Yahukimo. Aksi ini dinilai sebagai balasan atas kematian Pangkodap XV Ngalum Kupel, Lamek Taplo, dalam operasi sebelumnya.

Situasi keamanan di Yahukimo Papua Pegunungan kembali memanas dan meningkatkan kekhawatiran masyarakat, mengingat wilayah tersebut merupakan salah satu titik konflik yang terus berulang antara aparat keamanan dan kelompok bersenjata Papua.

Redaksi: Vull Member

Post Views : 819 views

Berita Lainnya

Baca Juga

Pos Populer

3984931246225911134

Pengunjung