Poto : Kuburan Nabarua Nabire Provinsi Papua Tengah
Nabire, Kabargunung.Com– Masyarakat di Nabire dan Mimika menghadapi ancaman serius akibat pencemaran air tanah yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Air yang seharusnya menjadi sumber kehidupan justru membawa dampak buruk bagi kesehatan warga, menyebabkan berbagai penyakit dan menurunkan kualitas hidup masyarakat.
Pencemaran ini diduga berasal dari beberapa faktor utama, termasuk aktivitas pertambangan Freeport yang melepaskan limbah berbahaya ke lingkungan, serta keberadaan kuburan yang dapat mencemari sumber air tanah. Selain itu, minimnya akses terhadap fasilitas air bersih memaksa masyarakat untuk tetap mengandalkan air tanah yang sudah terkontaminasi.
Dampak Kesehatan Serius, Warga yang mengonsumsi air tercemar mengalami berbagai gangguan kesehatan, mulai dari penyakit kulit, gangguan pencernaan, hingga risiko jangka panjang seperti keracunan logam berat. Bagi kelompok yang memiliki daya tahan tubuh lemah, seperti anak-anak, lansia, dan penderita HIV/AIDS, kondisi ini semakin memperparah risiko kesehatan masyarakat Papua.
“Banyak keluarga sering mengalami gatal-gatal dan sakit perut setelah minum air sumur. Tapi kami tidak punya pilihan lain,” ujar seorang warga Nabire yang enggan disebutkan namanya.
Kurangnya Perhatian Pemerintah terhadap Masyarakat Papua menilai bahwa pemerintah Indonesia belum memberikan perhatian serius terhadap penyediaan air bersih di Nabire dan Mimika. Hingga kini, banyak warga yang belum memiliki akses ke air layak konsumsi, sementara pencemaran terus berlangsung tanpa pengawasan ketat dari pihak berwenang.
“Pemerintah Indonesia harus bertanggung jawab! Kami butuh air bersih, bukan janji-janji tanpa tindakan nyata,” tegas seorang tokoh masyarakat di Mimika.
Solusi Mendesak, Untuk mengatasi krisis ini, ada beberapa langkah yang harus segera dilakukan:
Krisis air bersih di Papua, khususnya di Nabire dan Mimika, harus menjadi perhatian utama. Tanpa tindakan nyata, masyarakat Papua akan terus terjebak dalam lingkaran penderitaan akibat konsumsi air yang tidak layak.
“Air bersih adalah hak dasar manusia, bukan kemewahan!” tegas seorang aktivis lingkungan setempat. Pungkasnya.
Redaksi :
editor : VULL
Post Views : 193 views
Posted in Ekonomi, Nasional, ULMWP, Uncategorized
Jakarta – Asus kembali menghadirkan lini laptop terbarunya dengan…
Poto : PIMPINAN ULMWP Totiyo Paniai, Kabargunung.Com–…
Poto : Markus Haluk selalu Sekjen Presiden…
Poto : IPMM Intan Jaya, 10/03/2025 Bandung,…
Poto : Seluruh Pelajar Kumpul Lapangan terbuka…