Poto : Markus Haluk selalu Sekjen Presiden ULMWP
Jayapura, Kabargunung.Com –Sekretaris Jenderal Presiden ULMWP, Markus Haluk, memberikan penjelasan mengenai dinamika internal ULMWP, khususnya terkait upaya rekonsiliasi yang sempat disepakati oleh dua kubu dalam organisasi ini. Terima Media Melalui Whatsapp, 07/03/2025.
Haluk memaparkan fakta mengenai proses rekonsiliasi yang terjadi setelah KTT ke-2 ULMWP di Vanuatu (26 Agustus – 2 September 2023) dan Kongres ke-3 Pemerintah Sementara di GOR GIDI, Sentani, Jayapura, yang bertujuan untuk menyatukan kembali organisasi perjuangan bangsa Papua.
Inisiatif Solidaritas Internasional untuk Rekonsiliasi
Melihat kondisi internal ULMWP yang semakin beragam dalam pendekatan perjuangan, Solidaritas Internasional—terdiri dari pemerintah, gereja, dan NGO—melalui salah satu Menteri di Vanuatu, pada Juni 2024, mengirimkan surat kepada:
Isi surat tersebut meminta agar kedua pemimpin melakukan pertemuan rekonsiliasi dan membangun kembali persatuan dalam internal ULMWP.
Respon Positif dari Kedua Pihak
Permintaan ini mendapat respon positif dari kedua pihak:
Kesepakatan Awal: Fasilitasi dan Waktu Pertemuan
Pada Juli 2024, Benny Wenda dan Menase Tabuni bersama-sama sepakat menunjuk salah satu lembaga di Eropa sebagai fasilitator pertemuan rekonsiliasi.
Lembaga tersebut menyatakan kesediaannya untuk membantu mempertemukan kedua pemimpin ULMWP dalam upaya menyatukan kembali organisasi.
Dalam menentukan waktu pertemuan:
Kesepakatan ini memberikan harapan besar bagi perjuangan bangsa Papua, terutama dalam menghadirkan kembali kesatuan strategi politik dan diplomasi internasional ULMWP.
Namun, dalam perjalanan menuju pertemuan tersebut, terjadi perkembangan yang tidak terduga.
Pembatalan Sepihak oleh Benny Wenda
Pada awal September 2024, lembaga fasilitator kembali menghubungi Benny Wenda untuk memastikan tanggal dan tempat pertemuan.
Di sisi lain, Menase Tabuni dan tim ULMWP telah siap untuk bertemu kapan saja dan di mana saja dalam bulan September 2024.
Namun, ketika fasilitator menanyakan kepastian kepada Benny Wenda, ia menyampaikan pernyataan berikut:
“Mohon maaf, saya tidak bisa bertemu. Saya tidak bisa mengkhianati hasil Kongres Pemerintah Sementara dan suara 5.000 orang yang memilih saya sebagai Presiden Pemerintah Sementara.”
Akibat pernyataan ini, pertemuan rekonsiliasi batal terlaksana karena Benny Wenda memutuskan untuk tidak hadir. Dampak dari pembatalan sepihak ini sangat terasa:
Sikap ULMWP Pasca Pembatalan Rekonsiliasi
Markus Haluk menegaskan bahwa ULMWP akan tetap berjalan sesuai hasil KTT ke-2 ULMWP di Vanuatu pada 26 Agustus – 2 September 2023.
“Melihat situasi ini dan menyadari penderitaan rakyat Papua, kami di ULMWP telah memutuskan untuk tetap melanjutkan perjuangan sesuai mandat hasil KTT ke-2 ULMWP. Kami serahkan kepada pejuang, patriot bangsa, solidaritas internasional, dan rakyat Papua untuk menilai, memutuskan, dan bergerak bersama demi masa depan perjuangan ini.”
Demikian keterangan tambahan ini disampaikan. Waaaa..waaaaa..waaaa!
Redaksi :
Editor : VULL
Post Views : 423 views
Posted in NRFPB, PNWP, ULMWP, Uncategorized, WPNCL
Poto : IPMM Intan Jaya, 10/03/2025 Bandung,…
Poto Panglima Devisi II Pemka IV Paniai…
Indonesia, dengan lebih dari 17.000 pulau dan…
Indra Sjafri bicara persiapan Timnas Indonesia U20…
Foto west papua Army wpa (ist) Rim,…