banner kabargunung

Masyarakat Mapia, Kepala Suku, dan Tujuh Kampung Tolak Perusahaan di Wilayah Abaimaida, Dawaikunu, dan Bukabado

kabargun | 1032 views

Mar 3, 2025

Screenshot_2025_0303_180023

Poto : Masyarakat Wilayah Mapia Tolak Perusahaan Ilegal

Mapia Dogiyai, Kabargunung.Com- Masyarakat di tiga kampung, yaitu Abaimaida, Dawaikunu, dan Bukabado, dengan tegas menolak keberadaan perusahaan ilegal di wilayah mereka. Seluruh tokoh pemuda, mahasiswa, kepala suku, serta tujuh kepala kampung bersatu dalam sikap menolak kehadiran perusahaan apa pun yang beroperasi di wilayah Mapia. Terima Media Group Whatsapp, 03/03/2025.

Menurut Masyarakat Peduli Mapia, seluruh perusahaan harus menghentikan aktivitas mereka dan tidak diperbolehkan lagi memasuki wilayah tersebut. Keputusan ini diambil untuk menjaga kelestarian lingkungan dan hak-hak masyarakat adat yang telah lama tinggal di kawasan tersebut.

Sikap ini menunjukkan ketegasan masyarakat adat dalam mempertahankan tanah mereka dari eksploitasi yang berpotensi merugikan. Masyarakat Mapia juga menegaskan bahwa jika ada perusahaan yang berani masuk ke wilayah Masyarakat Mapia, maka mereka siap untuk berhadapan. Oleh karena itu, Masyarakat adat Mapia mendesak pemerintah Kabupaten Dogiyai maupun Pemerintah Provinsi Papua Tengah untuk segera mengambil tindakan tegas guna menghormati dan melindungi hak-hak masyarakat adat.

Masyarakat Mapia menegaskan bahwa mereka menolak perusahaan dengan alasan menjaga kelestarian lingkungan hidup. Mayoritas masyarakat masih hidup secara alami dan bergantung pada alam untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kehadiran perusahaan yang merusak lingkungan akan mengancam mata pencaharian dan kehidupan mereka. Oleh karena itu, tujuh kampung bersatu dalam satu suara untuk menolak segala bentuk eksploitasi yang dapat merusak keseimbangan ekosistem di wilayah Mapia.

Masyarakat Mapia juga melihat bahwa aktivitas perusahaan mulai merusak tanah adat mereka, yang menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat setempat. Mereka menilai bahwa eksploitasi ini tidak hanya mengancam ekosistem, tetapi juga membawa dampak buruk bagi keselamatan alam dan manusia Papua, khususnya di wilayah Mapia. Dengan alasan tersebut, masyarakat berkomitmen untuk menjaga wilayah mereka dari segala bentuk ancaman yang dapat menghilangkan hak-hak adat dan merusak lingkungan yang telah mereka jaga selama bertahun-tahun.

Oleh karena itu, masyarakat Mapia menuntut agar seluruh perusahaan yang saat ini beroperasi di wilayah Mapia segera keluar. Mereka ingin hidup dengan damai dan memastikan masa depan anak-anak mereka tetap terjaga tanpa adanya ancaman eksploitasi sumber daya alam. Masyarakat bersatu untuk menolak seluruh aktivitas perusahaan yang dapat merusak tanah adat dan kehidupan Masyarakat Adat Mapia.

Redaksi :

Editor : VULL

Post Views : 1032 views

Berita Lainnya

Baca Juga

Skema Dana Pendidikan Tetap Mengacu Belanja Negara, Ketua Komisi X: Kita Apresiasi

Liputan6.com, Jakarta – Badan Anggaran (Banggar) DPR RI…

Jadi Pembeli Minyak Sawit Indonesia, Jepang Bantu Petani Penuhi Standar RSPO

Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) dan Nissin…

Penjelasan Mengenai Pembentukan West Papua Army (WPA)

Foto west papua Army wpa (ist) Rim,…

TPNPB OPM ANGKATAN DARAT KASAD WEST PAPUA ARMY BERDUKA ATAS MENINGGALNYA HERMAN NAWIPA

Poto : Almarhum Herman Nawipa Dokoge, Paniai…

Pos Populer

3984931246225911134

Pengunjung