Penjelasan Mengenai Pembentukan West Papua Army (WPA)

Foto west papua Army wpa (ist)

Rim, Kabargunung.com — Dalam dinamika perjuangan pembebasan bangsa Papua, terdapat berbagai perbedaan pandangan dan strategi di antara kelompok-kelompok perjuangan. Perbedaan ini sering kali muncul akibat latar belakang historis, kepemimpinan, serta pendekatan yang diambil dalam upaya mencapai kemerdekaan.

Latar Belakang Pembentukan West Papua Army (WPA) dibentuk sebagai upaya menyatukan kekuatan militer dari berbagai faksi perjuangan Papua Merdeka. Sebelum terbentuknya WPA, kelompok-kelompok militer yang berjuang untuk kemerdekaan Papua beroperasi secara terpisah, dengan struktur komando yang berbeda-beda. Ini termasuk Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) yang berafiliasi dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM) serta kelompok-kelompok lain yang memiliki basis dan kepemimpinan sendiri.

Pada akhirnya, para pemimpin perjuangan melihat perlunya, suatu wadah yang dapat mengoordinasikan kekuatan bersenjata secara lebih terorganisir. Dengan alasan ini, West Papua Army (WPA) resmi dibentuk pada 1 Mei 2019, sebagai hasil dari kesepakatan antara berbagai faksi perjuangan yang bertujuan untuk menyatukan strategi militer dalam perjuangan pembebasan Papua.

Struktur dan Tujuan WPA, bukanlah organisasi baru yang menggantikan TPNPB atau kelompok lain, tetapi lebih sebagai payung koordinasi bagi berbagai kekuatan bersenjata di Papua. Salah satu tokoh yang muncul dalam kepemimpinan WPA adalah Demianus Yogi, yang diakui sebagai Panglima Tertinggi.

Tujuan utama pembentukan WPA meliputi: (1). Menyatukan berbagai kelompok perjuangan bersenjata yang sebelumnya bergerak sendiri-sendiri. (2). Meningkatkan efektivitas perjuangan militer dengan komando yang lebih terorganisir. (3). Membangun strategi yang lebih terarah dalam menghadapi kekuatan militer Indonesia dan (4). Memperkuat posisi politik perjuangan Papua di mata internasional dengan menunjukkan kesatuan dan koordinasi yang lebih baik.

Tantangan dalam Penyatuan WPA, Meskipun pembentukan WPA bertujuan untuk menyatukan perjuangan, masih terdapat berbagai tantangan, seperti: Perbedaan strategi perjuangan antara kelompok yang lebih memilih diplomasi dan yang fokus pada perlawanan bersenjata.

Kesulitan dalam koordinasi akibat kondisi geografis Papua yang luas dan sulit dijangkau. Persaingan internal dan dinamika kepemimpinan, di mana beberapa kelompok masih mempertahankan otonomi masing-masing.

Namun, meskipun tantangan ini ada, pembentukan WPA tetap menjadi langkah penting dalam perjuangan kemerdekaan Papua. Dengan adanya struktur yang lebih terorganisir, perjuangan Papua dapat memperoleh posisi yang lebih kuat, baik dalam aspek militer maupun politik.

Menurut Damianus Magai Yogi menyoroti salah satu tantangan utama dalam perjuangan kemerdekaan Papua, yaitu perbedaan strategi dan pandangan di antara kelompok-kelompok pertahanan. Seiring waktu, perbedaan ini menyebabkan fragmentasi dalam gerakan perjuangan, yang pada akhirnya melemahkan upaya pembebasan Papua secara keseluruhan.

Pembentukan West Papua Army (WPA) adalah respons terhadap perpecahan ini. Damianus Magai Yogi dan para pemimpin lainnya melihat bahwa tanpa persatuan, perjuangan akan terus mengalami hambatan. WPA hadir sebagai wadah untuk menyatukan kembali berbagai faksi perjuangan bersenjata agar memiliki koordinasi dan strategi yang lebih efektif dan ada beberapa poin penting dari pernyataan Damianus Magai Yogi: (1). Perpecahan Merugikan Perjuangan, Perbedaan strategi dan pandangan di antara kelompok-kelompok pertahanan justru menghambat perjuangan, bukan memperkuatnya. (2). Persatuan sebagai Kunci Kemenangan , Tanpa persatuan, kekuatan perjuangan akan terus terpecah dan melemah di hadapan lawan dan (3). Tidak Ada Klaim Atas Kebenaran, Tidak ada satu kelompok pun yang memiliki klaim mutlak atas arah perjuangan Papua. Semua kelompok perlu bekerja sama demi tujuan yang sama, yaitu kemerdekaan Papua.

Namun, perbedaan ini tidak seharusnya menjadi pemicu perpecahan. Damianus Magai Yogi menegaskan bahwa semangat perjuangan Papua seharusnya berdasarkan persatuan dan kesatuan, bukan perselisihan di antara kelompok pertahanan yang justru melemahkan gerakan secara keseluruhan.

Harapan ke Depan, WPA diharapkan dapat menjadi wadah penyatuan bagi semua kelompok perjuangan Papua. Dengan satu komando yang lebih terorganisir, strategi yang disusun bisa lebih efektif dan mampu memberikan dampak yang lebih besar dalam perjuangan menuju kemerdekaan. Kata Panglima Tertinggi WPA Demianus Magai Yogi.

Akhir dari pernyataan diatas tersebut menegaskan bahwa sebagai Panglima Tertinggi West Papua Army (WPA), Damianus Magai Yogi menaungi tiga sayap militer utama, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Tentara Revolusi West Papua (TRWP), dan Tentara Nasional Papua Barat (TNPB). Menyoroti pentingnya persatuan dalam perjuangan Papua. Ia menyesalkan perpecahan yang terjadi akibat perbedaan strategi dan pandangan di antara kelompok pertahanan, yang justru melemahkan perjuangan kemerdekaan Papua.

Menurutnya, tidak ada satu kelompok pun yang memiliki klaim mutlak atas kebenaran dalam perjuangan ini. Oleh karena itu, pembentukan WPA bertujuan untuk menyatukan kembali kekuatan perjuangan Papua agar lebih solid dan terarah dalam mencapai tujuan utama kemerdekaan Papua.

Dengan semangat persatuan dan kesatuan, WPA ingin memastikan bahwa perjuangan Papua tidak lagi terpecah oleh perbedaan pandangan, tetapi bersatu dalam satu komando yang lebih kuat.

“Kami percaya bahwa dengan bersatu, kita akan lebih kuat dan mampu mencapai tujuan kita,” ujar Panglima Tertinggi WPA, Damianus Magai Yogi.

Redaksi: Rimvull

Post Views : 585 views